Ketegasan Presiden Joko Widodo sebagai pemimpin kelas dunia dibuktikan di hadapan para pemimpin negara-negara Uni Eropa. Jokowi dengan tegas meminta negara-negara Uni Eropa tidak mendikte negara-negara ASEAN.
"Presiden Jokowi menunjukkan kelasnya, dengan memberi peringatan keras kepada Uni Eropa untuk tidak mendikte negara-negara ASEAN dan merasa standar mereka lebih baik dari ASEAN. Hal ini Jokowi sampaikan dihadapan para pimpinan negara anggota Uni Eropa, bukan dibelakang mereka," kata Wakil Ketua Umum Partai Garuda Teddy Gusnaidi di Jakarta, Sabtu, 17 Desember 2022.
Ketagasan Jokowi ini bukti menentang kebijakan sikap Uni Eropa yang melarang Indonesia mengekspor nikel. Ketegasan dan keberanian Jokowi menumbuhkan kepercayaan dari negara-negara anggota ASEAN untuk bersikap sama.
"Tahun 2023, Indonesia menjadi Ketua ASEAN, dan nanti di KTT ASEAN, sebaiknya membuat kesepakatan dalam penguatan ekonomi bahkan militer, lebih mengutamakan kerja sama antar negara-negara ASEAN dibandingkan dengan negara-negara Uni Eropa," tegas Teddy.
Ketegasan dan keberanian Presiden Joko Widodo memberikan peringatan kepada Uni Eropa tidak memandang rendah negara-negara ASEAN. Seolah meraka berani mendikte dan merasa memiliki standart yang lebih tinggi daripada negara-negara ASEAN.
"Selain itu, tentu sikap Presiden Jokowi membuat bangga bangsa Indonesia. Ini menunjukkan bahwa, Presiden Jokowi bukanlah Presiden Kaleng-Kaleng," kata Teddy.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo membahas keprihatinannya atas kebijakan Uni Eropa yang menghambat bisnis Indonesia, salah satunya terkait komoditas kelapa sawit.
Ia menyampaikan hal ini dalam pidatonya di KTT ASEAN-Uni Eropa (UE) di Brussel, serta saat melakukan bilateral dengan Perdana Menteri Republik Ceko, Belanda, dan Swedia.
"Presiden menekankan prinsip kesetaraan, saling menghormati, dan saling menguntungkan harus menjadi landasan kemitraan ASEAN-UE. Tidak boleh ada pemaksaan kehendak," kata Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam pernyataan pers virtualnya, Kamis, 15 Desember 2022.
Ia menambahkan, Jokowi juga menyampaikan keprihatinan atas proposal regulasi deforestasi Uni Eropa yang menghambat perdagangan. "Beliau menjelaskan bahwa Indonesia akan terus membangun hilirisasi industri untuk mendorong pembangunan yang lebih inklusif," sambungnya.
0 Komentar